Langsung ke konten utama

Syarat Puasa Bagi Penderita Diabetes

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Doktersehat - Diabetes
Photo Credit: Flickr.com/jim sabogal

DokterSehat.Com– Bagi umat Muslim di seluruh dunia, bulan Ramadan adalah bulan di mana seseorang wajib untuk berpuasa. Bagi orang sehat, menjalankan ibadah puasa mungkin tidak tidak menimbulkan masalah yang berarti.

Bagaimana jika puasa dilakukan oleh penderita penyakit kronis seperti diabetes? Pada dasarnya, penderita diabetes diperbolehkan berpuasa, namun tetap mengatur pola makan selama menjalankan puasa.

Penderita diabetes harus menerapkan konsep pola makan 3J yaitu jumlah kalori, jenis makanan, dan jadwal makan untuk menjaga gula darah. Tentunya, konsep pola makan 3J ini berbeda-beda pada setiap penderita diabetes, karena dipengaruhi oleh berat dan tinggi badan, usia, kondisi tubuh, aktivitas fisik dan jenis kelamin.

Menurut Diabetes UK, penting untuk mempertahankan pola makan yang seimbang saat menjalani puasa. Memasukan makanan yang lebih lambat diserap oleh tubuh seperti nasi atau roti bisa dilakukan sebelum Anda menjalankan puasa.

Memilih jenis makanan akan membantu untuk mengisi dan menjaga kadar glukosa darah Anda lebih banyak selama proses puasa. Khusus menu berbuka puasa, Anda bisa memilih buah dan sayuran.

Selain itu, hindari makanan bergula dan berlemak karena hal ini bisa membuat Anda bertambah gemuk. Hindari juga minuman-minuman manis yang menggunakan gula secara berlebihan. Anda bisa gunakan pemanis alami dalam minuman untuk berbuka agar terhindar dari dehidrasi.

Satu hal yang harus menjadi catatan adalah penderita diabetes tidak hanya memerhatikan jenis makanan dan minuman, tapi perhatikan juga cara pengolahannya. Misalnya, hindari makanan yang digoreng untuk membatasi jumlah lemak yang masuk ke dalam tubuh.

Apa saja yang harus diperhatikan saat penderita diabetes berpuasa?

Diabetes adalah penyakit menahun di mana didapatkan dari kadar gula darah yang meningkat dan dapat memengaruhi kinerja semua sel tubuh, termasuk otak, jantung, pembuluh darah, ginjal, dan saraf. Oleh karena itu, diabetes membutuhkan pengelolaan jangka panjang agar pasien berada dalam keadaan terkontrol.

Hal yang dimaksud dengan kadar gula darah terkontrol adalah kadar gula darah puasa kurang dari 100 mg/dl dan kadar gula darah dua jam setelah makan kurang dari 140 mg/dl. Terkait pemantauan jangka panjang, dapat pula menggunakan pemeriksaan HbA1C, di mana nilai yang dianjurkan adalah di bawah 6,5%.

Aktivitas fisik rendah dan sedang tetap dapat dilakukan oleh penderita diabetes tipe 2, namun perlu dilakukan modifikasi durasi dan intensitas karena aktivitas fisik yang berlebihan dapat menimbulkan hipoglikemia bagi orang yang sedang berpuasa.

Pasien dengan diabetes tipe 1 dengan riwayat hipoglikemia berulang atau gangguan kesehatan akibat kadar gula darah berada di bawah normal, punya resiko lebih besar saat mereka berpuasa.

Hipoglikemia dan hiperglikemia atau kadar gula darah di atas ambang batas normal juga dapat muncul pada penderita diabetes tipe 2. Frekuensinya lebih sedikit dan dengan resiko lebih kecil daripada penderita diabetes tipe 1.

Tips agar penderita diabetes kuat menjalankan puasa

Ada beberapa panduan puasa bagi penderita diabetes, yaitu:

  • Pastikan mengonsumsi makanan dan minuman dalam jumlah cukup ketika sahur maupun berbuka puasa. Hal ini harus menjadi perhatian serius karena saat berpuasa, energi yang digunakan untuk beraktivitas serta kebutuhan cairan diambil dari cadangan yang tersimpan dalam tubuh.
  • Jangan tidur setelah makan. Beri jeda paling tidak dua jam. Selain itu, hindari asupan karbohidrat kompleks, seperti gandum utuh, nasi merah, dan oatmeal sebelum beranjak tidur.
  • Makan makanan yang mengandung banyak serat seperti nasi merah, sayur, buah, atau oatmeal sangat disarankan ketika sahur karena serat bisa memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga kita lebih kuat puasa. Selain itu, serat juga bisa membantu mengontrol kadar gula darah yang baik untuk manajemen diabetes.
  • Makanan yang mengandung protein seperti ikan, daging, tahu, tempe, dan susu bebas lemak juga baik dikonsumsi untuk memberikan nutrisi ekstra dan membuat Anda kuat berpuasa sepanjang hari.


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara memasang ekstensi di kiwi browser android

Kiwi Browser adalah browser web berbasis Chromium yang dirancang untuk Android dan terkenal karena fitur ekstensi Chrome yang dapat diinstal.  Berikut adalah cara memasang ekstensi di Kiwi Browser: 1.Unduh Kiwi Browser: Pastikan Anda sudah mengunduh dan menginstal Kiwi Browser dari Google Play Store. 2.Buka Browser: Buka Kiwi Browser di perangkat Android Anda. 3.Buka Menu Pengaturan: Pada tampilan utama browser, ketuk ikon titik tiga di kanan atas untuk membuka menu. Pilih "Ekstensi": Gulir ke bawah dan temukan opsi "Ekstensi" di dalam menu pengaturan. Ketuk pada opsi ini. 4.Aktifkan Mode Pengembang: Pastikan "Mode Pengembang" diaktifkan. Jika belum aktif, Anda perlu mengaktifkannya untuk dapat memasang ekstensi pihak ketiga. Pilih "Dapatkan Ekstensi": Setelah mengaktifkan mode pengembang, pilih opsi "Dapatkan Ekstensi." 5.Temukan Ekstensi yang Diinginkan: Anda akan diarahkan ke toko ekstensi Chrome. Cari ekstensi yang ingin Anda pasang...

Kenapa Garam Sering Tak Tercantum Pada Label Makanan?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . Credit: www.flickr.com / Joe Logon DokterSehat.Com – Apakah Anda sering memerhatikan informasi nilai gizi atau nutrition fact pada makanan kemasan? Agar dapat mengatur asupan gizi tubuh, kita dianjurkan untuk memerhatikan label kemasan makanan. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kandungan garam. Pernahkah Anda perhatikan bahwa kandungan garam pada kemasan tidak selalu ditampilkan dengan tulisan garam? Tidak semua produk makanan kemasan mencantumkan tulisan garam, umumnya untuk mengetahui kandungan garam pada produk kita akan melihat pada tulisan sodium. Kira-kira apa beda keduanya? Garam adalah istilah yang lazim kita gunakan sehari-hari untuk bahan dengan komponen pembuatan sodium klorida. Sodium adalah salah satu komponen pada garam, umumnya perusahaan makanan tetap menampilkan sodium pada label makanannya karena dimungkinkan hanya sodium yang digunakan pada produk tersebut. Satu gram sodium ...

Perbedaan NOFOLLOW DAN DOFOLLOW dalam backlink

  NoFollow vs. DoFollow: Pahami Perbedaan dan Dampaknya dalam SEO Search Engine Optimization (SEO) adalah suatu hal yang tidak bisa diabaikan dalam upaya meningkatkan visibilitas situs web. Dua istilah yang sering muncul dalam pembahasan SEO adalah "NoFollow" dan "DoFollow." Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya serta dampaknya terhadap performa SEO. 1. Apa itu NoFollow dan DoFollow? NoFollow: Tag rel="nofollow" digunakan pada tautan yang memberi tahu mesin pencari untuk mengabaikan atau tidak mengikuti tautan tersebut. Ini biasanya digunakan untuk menghindari memberikan nilai SEO kepada situs web yang ditautkan. Nofollow sering kali diterapkan pada tautan iklan, tautan sponsor, atau tautan dengan risiko konten yang tidak diinginkan. DoFollow: Sebaliknya, tautan yang tidak memiliki tag rel="nofollow" dianggap sebagai DoFollow secara default. Mesin pencari mengikuti tautan ini dan memberikan nilai SEO kepada situs yang di...