Langsung ke konten utama

Benarkah Biji Apel Beracun?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-apel

DokterSehat.Com– Banyak orang yang khawatir saat tanpa sengaja mengunyah atau menelan biji apel karena menganggapnya memiliki racun yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Apakah hal ini benar adanya?

Dilansir dari Boldsky, apel termasuk dalam buah yang kaya akan kandungan antioksidan dan berbagai nutrisi menyehatkan lainnya. Rutin mengonsumsi apel akan membuat kita lebih baik dalam mencegah datangnya berbagai virus, radikal bebas, dan bakteri penyebab penyakit. Bahkan, pakar kesehatan menyebutkan bahwa kandungan di dalam apel bisa mencegah datangnya kanker.

Hanya saja, dibalik rasa manis dari daging buah apel, biji apel memiliki rasa yang sangat pahit. Sensasi pahit ini disebabkan oleh adanya kandungan Amygdalin yang bisa melepas sianida jika sampai terpapar enzim pencernaan manusia.

Mengingat sianida sudah dikenal luas mampu membunuh manusia, apalagi sejak adanya kasus pembunuhan dengan kopi sianida yang menggemparkan Indonesia beberapa tahun silam, banyak orang yang khawatir saat tanpa sengaja menelan biji apel.

Beruntung, menurut pakar kesehatan, biji apel cenderung memiliki kulit yang sangat keras sehingga tidak mudah dipecah oleh enzim pencernaan dalam perut. Selain itu, jika sampai terkunyah sehingga pecah, kandungan sianida di biji apel yang jumlahnya tidak begitu banyak juga bisa didetoksifikasi oleh tubuh dengan baik.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa bagi orang dewasa dengan berat badan 70 kg, mereka harus mengonsumsi 200 biji apel yang berasal dari 20 biji buah apel untuk mengalami dampak buruk bagi kandungan beracun ini.

Hal ini berarti, jika kita tanpa sengaja menggigit atau mengunyah biji apel, kita tak lagi perlu mengkhawatirkannya dengan berlebihan karena dampaknya tidak akan begitu terasa bagi tubuh.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara memasang ekstensi di kiwi browser android

Kiwi Browser adalah browser web berbasis Chromium yang dirancang untuk Android dan terkenal karena fitur ekstensi Chrome yang dapat diinstal.  Berikut adalah cara memasang ekstensi di Kiwi Browser: 1.Unduh Kiwi Browser: Pastikan Anda sudah mengunduh dan menginstal Kiwi Browser dari Google Play Store. 2.Buka Browser: Buka Kiwi Browser di perangkat Android Anda. 3.Buka Menu Pengaturan: Pada tampilan utama browser, ketuk ikon titik tiga di kanan atas untuk membuka menu. Pilih "Ekstensi": Gulir ke bawah dan temukan opsi "Ekstensi" di dalam menu pengaturan. Ketuk pada opsi ini. 4.Aktifkan Mode Pengembang: Pastikan "Mode Pengembang" diaktifkan. Jika belum aktif, Anda perlu mengaktifkannya untuk dapat memasang ekstensi pihak ketiga. Pilih "Dapatkan Ekstensi": Setelah mengaktifkan mode pengembang, pilih opsi "Dapatkan Ekstensi." 5.Temukan Ekstensi yang Diinginkan: Anda akan diarahkan ke toko ekstensi Chrome. Cari ekstensi yang ingin Anda pasang...

Kenapa Garam Sering Tak Tercantum Pada Label Makanan?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . Credit: www.flickr.com / Joe Logon DokterSehat.Com – Apakah Anda sering memerhatikan informasi nilai gizi atau nutrition fact pada makanan kemasan? Agar dapat mengatur asupan gizi tubuh, kita dianjurkan untuk memerhatikan label kemasan makanan. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kandungan garam. Pernahkah Anda perhatikan bahwa kandungan garam pada kemasan tidak selalu ditampilkan dengan tulisan garam? Tidak semua produk makanan kemasan mencantumkan tulisan garam, umumnya untuk mengetahui kandungan garam pada produk kita akan melihat pada tulisan sodium. Kira-kira apa beda keduanya? Garam adalah istilah yang lazim kita gunakan sehari-hari untuk bahan dengan komponen pembuatan sodium klorida. Sodium adalah salah satu komponen pada garam, umumnya perusahaan makanan tetap menampilkan sodium pada label makanannya karena dimungkinkan hanya sodium yang digunakan pada produk tersebut. Satu gram sodium ...

Perbedaan NOFOLLOW DAN DOFOLLOW dalam backlink

  NoFollow vs. DoFollow: Pahami Perbedaan dan Dampaknya dalam SEO Search Engine Optimization (SEO) adalah suatu hal yang tidak bisa diabaikan dalam upaya meningkatkan visibilitas situs web. Dua istilah yang sering muncul dalam pembahasan SEO adalah "NoFollow" dan "DoFollow." Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya serta dampaknya terhadap performa SEO. 1. Apa itu NoFollow dan DoFollow? NoFollow: Tag rel="nofollow" digunakan pada tautan yang memberi tahu mesin pencari untuk mengabaikan atau tidak mengikuti tautan tersebut. Ini biasanya digunakan untuk menghindari memberikan nilai SEO kepada situs web yang ditautkan. Nofollow sering kali diterapkan pada tautan iklan, tautan sponsor, atau tautan dengan risiko konten yang tidak diinginkan. DoFollow: Sebaliknya, tautan yang tidak memiliki tag rel="nofollow" dianggap sebagai DoFollow secara default. Mesin pencari mengikuti tautan ini dan memberikan nilai SEO kepada situs yang di...