Langsung ke konten utama

Bahaya Hujan Abu Gunung Merapi Bagi Paru-Paru

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat_abu_merapi
Photo Source: Okesultra.com

DokterSehat.Com– Erupsi freatik Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah mengejutkan banyak pihak. Tak hanya membuat warga sekitar dan para pendaki ketakutan, hujan abu tipis pun dikabarkan turun di kota Yogyakarta. Meskipun tidak setebal hujan abu saat erupsi Gunung Kelud beberapa tahun lalu, hujan abu kali ini tetap saja bisa membahayakan kesehatan paru-paru dan pernapasan kita.

Pihak BMKG, BNPB, dan lain-lain telah menyarankan masyarakat sekitar untuk memakai masker saat berada di luar rumah. Jika kita sampai menghirup hujan abu tersebut, dikhawatirkan bisa memicu peradangan atau reaksi alergi dengan gejala seperti batuk-batuk. Jika kita sampai menghirupnya dalam jumlah yang banyak, kita bisa saja mengalami batuk berdahak, batuk berdarah, atau gejala lainnya seperti sakit tenggorokan, sesak napas, dan gejala bronkitis.

International Volcanic Health Hazard Network menyebutkan bahwa bagi mereka yang sudah memiliki masalah pernapasan, menghirup abu vulkanik bisa saja membuat masalah pernapasan tersebut kambuh atau bahkan menjadi lebih parah. Sebagai contoh, penderita asma bisa saja mengalami gejala penyakit ini yang terasa jauh lebih berat.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informsi dan Humas BNPB, Sutopo Purno Nugroho, hujan abu diperkirakan akan turun di sekitar kawasan Gunung Merapi, tepatnya di kawasan selatan. Hanya saja, kondisi ini juga bergantung oleh arah angin.

Meskipun secara umum kondisi Gunung Merapi sudah aman, pihak pemerintah setempat menetapkan radius 3 km dari puncak Merapi sebagai kawasan yang berbahaya sehingga jalur pendakian pun ditutup untuk sementara. Selain itu, warga di radius 5 km dari puncak gunung juga sudah diminta untuk mengungsi.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara memasang ekstensi di kiwi browser android

Kiwi Browser adalah browser web berbasis Chromium yang dirancang untuk Android dan terkenal karena fitur ekstensi Chrome yang dapat diinstal.  Berikut adalah cara memasang ekstensi di Kiwi Browser: 1.Unduh Kiwi Browser: Pastikan Anda sudah mengunduh dan menginstal Kiwi Browser dari Google Play Store. 2.Buka Browser: Buka Kiwi Browser di perangkat Android Anda. 3.Buka Menu Pengaturan: Pada tampilan utama browser, ketuk ikon titik tiga di kanan atas untuk membuka menu. Pilih "Ekstensi": Gulir ke bawah dan temukan opsi "Ekstensi" di dalam menu pengaturan. Ketuk pada opsi ini. 4.Aktifkan Mode Pengembang: Pastikan "Mode Pengembang" diaktifkan. Jika belum aktif, Anda perlu mengaktifkannya untuk dapat memasang ekstensi pihak ketiga. Pilih "Dapatkan Ekstensi": Setelah mengaktifkan mode pengembang, pilih opsi "Dapatkan Ekstensi." 5.Temukan Ekstensi yang Diinginkan: Anda akan diarahkan ke toko ekstensi Chrome. Cari ekstensi yang ingin Anda pasang...

Kenapa Garam Sering Tak Tercantum Pada Label Makanan?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . Credit: www.flickr.com / Joe Logon DokterSehat.Com – Apakah Anda sering memerhatikan informasi nilai gizi atau nutrition fact pada makanan kemasan? Agar dapat mengatur asupan gizi tubuh, kita dianjurkan untuk memerhatikan label kemasan makanan. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kandungan garam. Pernahkah Anda perhatikan bahwa kandungan garam pada kemasan tidak selalu ditampilkan dengan tulisan garam? Tidak semua produk makanan kemasan mencantumkan tulisan garam, umumnya untuk mengetahui kandungan garam pada produk kita akan melihat pada tulisan sodium. Kira-kira apa beda keduanya? Garam adalah istilah yang lazim kita gunakan sehari-hari untuk bahan dengan komponen pembuatan sodium klorida. Sodium adalah salah satu komponen pada garam, umumnya perusahaan makanan tetap menampilkan sodium pada label makanannya karena dimungkinkan hanya sodium yang digunakan pada produk tersebut. Satu gram sodium ...

Perbedaan NOFOLLOW DAN DOFOLLOW dalam backlink

  NoFollow vs. DoFollow: Pahami Perbedaan dan Dampaknya dalam SEO Search Engine Optimization (SEO) adalah suatu hal yang tidak bisa diabaikan dalam upaya meningkatkan visibilitas situs web. Dua istilah yang sering muncul dalam pembahasan SEO adalah "NoFollow" dan "DoFollow." Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya serta dampaknya terhadap performa SEO. 1. Apa itu NoFollow dan DoFollow? NoFollow: Tag rel="nofollow" digunakan pada tautan yang memberi tahu mesin pencari untuk mengabaikan atau tidak mengikuti tautan tersebut. Ini biasanya digunakan untuk menghindari memberikan nilai SEO kepada situs web yang ditautkan. Nofollow sering kali diterapkan pada tautan iklan, tautan sponsor, atau tautan dengan risiko konten yang tidak diinginkan. DoFollow: Sebaliknya, tautan yang tidak memiliki tag rel="nofollow" dianggap sebagai DoFollow secara default. Mesin pencari mengikuti tautan ini dan memberikan nilai SEO kepada situs yang di...