Langsung ke konten utama

Tips Sehat Mengonsumsi Makanan Ready to Eat

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

makanan-panas-doktersehat
Photo Credit: Spe Certified

DokterSehat.Com– Apakah Anda sering mengonsumsi ready to eat food? Kini kita bisa dengan mudah memperoleh makan siap makan ini di pasaran atau minimarket. Namun, meskipun kerap kita anggap aman, kita perlu memerhatikan beberapa hal dalam mengonsumsinya, lho.

Ready to eat food kini menjadi pilihan yang praktis saat makan. Ready to eat food tampil dalam berbagai bentuk yaitu dalam bentuk siap makan atau matang, setengah matang atau masih memerlukan satu proses masak sederhana memanggang atau merebus.

Seperti yang kita ketahui, ready to eat food, baik matang, setengah matang ataupun kemasan, selalu disajikan pada rak dengan suhu tertentu.

Hal ini tentu saja bertujuan untuk menjaga kualitas makanan. Maka dari itu agar kita dapat menjaga kualitas makanan ready to eat maka penanganan makanan setelah kita membelinya atau membuatnya harus tepat.

US Food Drug Administration
menyebutkan beberapa tips sehat saat mengonsumsi ready to eat food:

1.Segera mengonsumsi ready to eat food setelah membeli atau membuatnya

Makanan sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama berada pada suhu ruang atau danger zone. Hal ini tentu juga berlaku untuk ready to eat food. Usahakan untuk mengonsumsi ready to eat food sebelum dua jam sejak pembelian atau pembuatan makanan.

2.Menyimpan ready to eat food pada suhu yang tepat

Jika Anda masih belum berencana mengonsumsinya, maka simpanlah ready to eat food di tempat penyimpanan dengan suhu di luar danger zone. Ready to eat food matang sebaiknya disimpan di tempat suhu panas, misalnya microwave, sedangkan ready to eat food kemasan disimpan pada suhu ruang di rak tertutup.

3.Pastikan kebersihan alat dan tangan

Untuk mengurangi kontaminasi, selalu pastikan bahwa alat makan dan tangan Anda bersih. Ready to eat food memang makanan yang terjaga kualitas hingga kehigienisanya, namun bakteri dari tangan kita justru bisa mengkontaminasi ready to eat food, kan?



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara memasang ekstensi di kiwi browser android

Kiwi Browser adalah browser web berbasis Chromium yang dirancang untuk Android dan terkenal karena fitur ekstensi Chrome yang dapat diinstal.  Berikut adalah cara memasang ekstensi di Kiwi Browser: 1.Unduh Kiwi Browser: Pastikan Anda sudah mengunduh dan menginstal Kiwi Browser dari Google Play Store. 2.Buka Browser: Buka Kiwi Browser di perangkat Android Anda. 3.Buka Menu Pengaturan: Pada tampilan utama browser, ketuk ikon titik tiga di kanan atas untuk membuka menu. Pilih "Ekstensi": Gulir ke bawah dan temukan opsi "Ekstensi" di dalam menu pengaturan. Ketuk pada opsi ini. 4.Aktifkan Mode Pengembang: Pastikan "Mode Pengembang" diaktifkan. Jika belum aktif, Anda perlu mengaktifkannya untuk dapat memasang ekstensi pihak ketiga. Pilih "Dapatkan Ekstensi": Setelah mengaktifkan mode pengembang, pilih opsi "Dapatkan Ekstensi." 5.Temukan Ekstensi yang Diinginkan: Anda akan diarahkan ke toko ekstensi Chrome. Cari ekstensi yang ingin Anda pasang...

Kenapa Garam Sering Tak Tercantum Pada Label Makanan?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . Credit: www.flickr.com / Joe Logon DokterSehat.Com – Apakah Anda sering memerhatikan informasi nilai gizi atau nutrition fact pada makanan kemasan? Agar dapat mengatur asupan gizi tubuh, kita dianjurkan untuk memerhatikan label kemasan makanan. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kandungan garam. Pernahkah Anda perhatikan bahwa kandungan garam pada kemasan tidak selalu ditampilkan dengan tulisan garam? Tidak semua produk makanan kemasan mencantumkan tulisan garam, umumnya untuk mengetahui kandungan garam pada produk kita akan melihat pada tulisan sodium. Kira-kira apa beda keduanya? Garam adalah istilah yang lazim kita gunakan sehari-hari untuk bahan dengan komponen pembuatan sodium klorida. Sodium adalah salah satu komponen pada garam, umumnya perusahaan makanan tetap menampilkan sodium pada label makanannya karena dimungkinkan hanya sodium yang digunakan pada produk tersebut. Satu gram sodium ...

Perbedaan NOFOLLOW DAN DOFOLLOW dalam backlink

  NoFollow vs. DoFollow: Pahami Perbedaan dan Dampaknya dalam SEO Search Engine Optimization (SEO) adalah suatu hal yang tidak bisa diabaikan dalam upaya meningkatkan visibilitas situs web. Dua istilah yang sering muncul dalam pembahasan SEO adalah "NoFollow" dan "DoFollow." Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya serta dampaknya terhadap performa SEO. 1. Apa itu NoFollow dan DoFollow? NoFollow: Tag rel="nofollow" digunakan pada tautan yang memberi tahu mesin pencari untuk mengabaikan atau tidak mengikuti tautan tersebut. Ini biasanya digunakan untuk menghindari memberikan nilai SEO kepada situs web yang ditautkan. Nofollow sering kali diterapkan pada tautan iklan, tautan sponsor, atau tautan dengan risiko konten yang tidak diinginkan. DoFollow: Sebaliknya, tautan yang tidak memiliki tag rel="nofollow" dianggap sebagai DoFollow secara default. Mesin pencari mengikuti tautan ini dan memberikan nilai SEO kepada situs yang di...