Langsung ke konten utama

Mengenal Keseimbangan pH dan Pengaruhnya pada Kulit

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

kulit-sehat-doktersehat
Photo Credit: Pexels.com/Min An

DokterSehat.Com– Selama ini, istilah pH atau keasaman memang sering terdengar oleh telinga kita. Hal ini berkaitan dengan berbagai produk kosmetika atau kesehatan yang beredar di pasaran. PH Balanced, atau keseimbangan pH menjadi tolok ukur sebuah produk, padahal banyak dari masyarakat kita yang bahkan tidak mengerti apa yang dimaksud dengan istilah tersebut.

Photo Credit: Pexels.com/ Min An

PH atau derajat keasaman biasa diukur dengan skala 1-14. Semakin sedikit skalanya, maka tingkat keasaman akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin tinggi pH, makan sifatnya semakin basa. Jika biasanya kita menghubungkan keseimbangan pH dengan kondisi organ kewanitaan, nyatanya pH juga berkaitan dengan kemampuan kulit mempertahankan diri.

Sebagaimana diulas oleh Skin Care RX, kulit kita ternyata juga memiliki level keasaman, yang tentunya akan menentukan kondisi kulit. Kulit memiliki lapisan tipis di bagian permukaan, dan biasa dikenal dengan lapisan asam. Lapisan ini terbuat dari sebum (asam bebas lemak) yang berasal dari kelenjar sebasea.

Lapisan asam ini bercampur dengan asam amino dan laktosa dari keringat untuk membentuk pH kulit. Jika pH netral biasanya berada di angka 7, maka pH yang ideal untuk kulit adalah 5,5. Pada level ini, kulit memiliki kondisi yang dianggap sempurna untuk mempertahankan diri dari berbagai faktor jahat dari luar.

Meski demikian, nyatanya ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi derajat keasaman kulit baik secara eksternal maupun internal. Seiring dengan berjalannya waktu, maka kulit kita akan semakin asam karena dipengaruhi gaya hidup dan lingkungan.

Kulit yang terlalu asam kurang dapat melindungi dirinya sendiri sehingga berakibat pada kekeringan, keriput, dan berbagai macam gangguan kulit. Meski demikian, hal ini bisa diatasi dengan menerapkan pola hidup sehat.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara memasang ekstensi di kiwi browser android

Kiwi Browser adalah browser web berbasis Chromium yang dirancang untuk Android dan terkenal karena fitur ekstensi Chrome yang dapat diinstal.  Berikut adalah cara memasang ekstensi di Kiwi Browser: 1.Unduh Kiwi Browser: Pastikan Anda sudah mengunduh dan menginstal Kiwi Browser dari Google Play Store. 2.Buka Browser: Buka Kiwi Browser di perangkat Android Anda. 3.Buka Menu Pengaturan: Pada tampilan utama browser, ketuk ikon titik tiga di kanan atas untuk membuka menu. Pilih "Ekstensi": Gulir ke bawah dan temukan opsi "Ekstensi" di dalam menu pengaturan. Ketuk pada opsi ini. 4.Aktifkan Mode Pengembang: Pastikan "Mode Pengembang" diaktifkan. Jika belum aktif, Anda perlu mengaktifkannya untuk dapat memasang ekstensi pihak ketiga. Pilih "Dapatkan Ekstensi": Setelah mengaktifkan mode pengembang, pilih opsi "Dapatkan Ekstensi." 5.Temukan Ekstensi yang Diinginkan: Anda akan diarahkan ke toko ekstensi Chrome. Cari ekstensi yang ingin Anda pasang...

Kenapa Garam Sering Tak Tercantum Pada Label Makanan?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . Credit: www.flickr.com / Joe Logon DokterSehat.Com – Apakah Anda sering memerhatikan informasi nilai gizi atau nutrition fact pada makanan kemasan? Agar dapat mengatur asupan gizi tubuh, kita dianjurkan untuk memerhatikan label kemasan makanan. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kandungan garam. Pernahkah Anda perhatikan bahwa kandungan garam pada kemasan tidak selalu ditampilkan dengan tulisan garam? Tidak semua produk makanan kemasan mencantumkan tulisan garam, umumnya untuk mengetahui kandungan garam pada produk kita akan melihat pada tulisan sodium. Kira-kira apa beda keduanya? Garam adalah istilah yang lazim kita gunakan sehari-hari untuk bahan dengan komponen pembuatan sodium klorida. Sodium adalah salah satu komponen pada garam, umumnya perusahaan makanan tetap menampilkan sodium pada label makanannya karena dimungkinkan hanya sodium yang digunakan pada produk tersebut. Satu gram sodium ...

Perbedaan NOFOLLOW DAN DOFOLLOW dalam backlink

  NoFollow vs. DoFollow: Pahami Perbedaan dan Dampaknya dalam SEO Search Engine Optimization (SEO) adalah suatu hal yang tidak bisa diabaikan dalam upaya meningkatkan visibilitas situs web. Dua istilah yang sering muncul dalam pembahasan SEO adalah "NoFollow" dan "DoFollow." Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya serta dampaknya terhadap performa SEO. 1. Apa itu NoFollow dan DoFollow? NoFollow: Tag rel="nofollow" digunakan pada tautan yang memberi tahu mesin pencari untuk mengabaikan atau tidak mengikuti tautan tersebut. Ini biasanya digunakan untuk menghindari memberikan nilai SEO kepada situs web yang ditautkan. Nofollow sering kali diterapkan pada tautan iklan, tautan sponsor, atau tautan dengan risiko konten yang tidak diinginkan. DoFollow: Sebaliknya, tautan yang tidak memiliki tag rel="nofollow" dianggap sebagai DoFollow secara default. Mesin pencari mengikuti tautan ini dan memberikan nilai SEO kepada situs yang di...