Langsung ke konten utama

Mengenal Bee Venom dan Manfaatnya untuk Perawatan Kulit

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

DokterSehat.Com– Semua orang tahu bahwa sengatan lebah bisa sangat menyakitkan. Bahkan pada orang yang tidak punya alergi lebah, racun hewan penghasil madu ini (bee venom) bisa menyebabkan tubuh bengkak dengan cara menyakitkan. Lalu bagaimana jadinya jika racun lebah mendadak ada dalam produk kosmetik Anda?

Percaya atau tidak, belakangan ini racun lebah atau bee venom sedang menjadi primadona di industri kosmetik. Sebagaimana dilansir dari Natural South, racun lebah digunakan sebagai terapi yang disebut membawa perubahan ajaib pada kulit seseorang.

Racun lebah dikenal memiliki khasiat yang sama layaknya Botox. Zat ini akan memicu stimulasi kolagen dan elastin alami pada kulit. Karenanya, saat ini beberapa produk kecantikan mulai memasukkanya ke dalam krim kulit.

Penggunaan bee venom secara teratur, baik dalam bentuk krim mata, masker, serum, dan lain-lain akan memberikan dampak positif seperti perbaikan tekstur kulit yang semakin halus, pori-pori mengecil, garis halus dan keriput memudar, serta mencegah pigmentasi dan kerusakan akibat sinar matahari.

Namun walaupun manfaat bee venom untuk kulit cukup besar, jangan sekali-kali mencoba mengambilnya sendiri dari lebah. Pasalnya, ada dosis yang harus diperhatikan saat penggunaan. Umumnya, produk kosmetik hanya menggunakannya dalam dosis kecil agar tidak memberikan dampak buruk untuk pengguna.

Bahkan bee venom yang sudah diolah oleh ahli pun masih harus melalui berbagai proses panjang. Untuk menghindari dampak buruk seperti kulit yang bengkak, biasanya penggunaan bahan ini dipadukan dengan madu New Zealand Manuka.

Lagipula, proses mendapatkan bee venom juga dilakukan secara khusus dan tidak akan membunuh lebah. Caranya adalah dengan memberikan kejutan listrik rendah pada lebah yang memicu mereka mengeluarkan sedikit racunnya. Bagaimana, berminat mencoba produk dengan racun lebah?



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara memasang ekstensi di kiwi browser android

Kiwi Browser adalah browser web berbasis Chromium yang dirancang untuk Android dan terkenal karena fitur ekstensi Chrome yang dapat diinstal.  Berikut adalah cara memasang ekstensi di Kiwi Browser: 1.Unduh Kiwi Browser: Pastikan Anda sudah mengunduh dan menginstal Kiwi Browser dari Google Play Store. 2.Buka Browser: Buka Kiwi Browser di perangkat Android Anda. 3.Buka Menu Pengaturan: Pada tampilan utama browser, ketuk ikon titik tiga di kanan atas untuk membuka menu. Pilih "Ekstensi": Gulir ke bawah dan temukan opsi "Ekstensi" di dalam menu pengaturan. Ketuk pada opsi ini. 4.Aktifkan Mode Pengembang: Pastikan "Mode Pengembang" diaktifkan. Jika belum aktif, Anda perlu mengaktifkannya untuk dapat memasang ekstensi pihak ketiga. Pilih "Dapatkan Ekstensi": Setelah mengaktifkan mode pengembang, pilih opsi "Dapatkan Ekstensi." 5.Temukan Ekstensi yang Diinginkan: Anda akan diarahkan ke toko ekstensi Chrome. Cari ekstensi yang ingin Anda pasang...

Kenapa Garam Sering Tak Tercantum Pada Label Makanan?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . Credit: www.flickr.com / Joe Logon DokterSehat.Com – Apakah Anda sering memerhatikan informasi nilai gizi atau nutrition fact pada makanan kemasan? Agar dapat mengatur asupan gizi tubuh, kita dianjurkan untuk memerhatikan label kemasan makanan. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kandungan garam. Pernahkah Anda perhatikan bahwa kandungan garam pada kemasan tidak selalu ditampilkan dengan tulisan garam? Tidak semua produk makanan kemasan mencantumkan tulisan garam, umumnya untuk mengetahui kandungan garam pada produk kita akan melihat pada tulisan sodium. Kira-kira apa beda keduanya? Garam adalah istilah yang lazim kita gunakan sehari-hari untuk bahan dengan komponen pembuatan sodium klorida. Sodium adalah salah satu komponen pada garam, umumnya perusahaan makanan tetap menampilkan sodium pada label makanannya karena dimungkinkan hanya sodium yang digunakan pada produk tersebut. Satu gram sodium ...

Perbedaan NOFOLLOW DAN DOFOLLOW dalam backlink

  NoFollow vs. DoFollow: Pahami Perbedaan dan Dampaknya dalam SEO Search Engine Optimization (SEO) adalah suatu hal yang tidak bisa diabaikan dalam upaya meningkatkan visibilitas situs web. Dua istilah yang sering muncul dalam pembahasan SEO adalah "NoFollow" dan "DoFollow." Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya serta dampaknya terhadap performa SEO. 1. Apa itu NoFollow dan DoFollow? NoFollow: Tag rel="nofollow" digunakan pada tautan yang memberi tahu mesin pencari untuk mengabaikan atau tidak mengikuti tautan tersebut. Ini biasanya digunakan untuk menghindari memberikan nilai SEO kepada situs web yang ditautkan. Nofollow sering kali diterapkan pada tautan iklan, tautan sponsor, atau tautan dengan risiko konten yang tidak diinginkan. DoFollow: Sebaliknya, tautan yang tidak memiliki tag rel="nofollow" dianggap sebagai DoFollow secara default. Mesin pencari mengikuti tautan ini dan memberikan nilai SEO kepada situs yang di...