Langsung ke konten utama

Apakah Bayam yang Kita Olah Sudah Bebas dari Pestisida?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

DokterSehat.Com– Bayam dikenal sebagai salah satu sayuran yang paling baik bagi kesehatan tubuh. Sayangnya, menurut pakar kesehatan, ada baiknya kita memperhatikan kandungan pestisida yang ada di dalam sayuran berwarna hijau ini. Hal ini disebabkan oleh banyaknya petani sayur yang ternyata memakai pestisida demi mencegah paparan hama pada sayurannya.

Dikutip dari Best Health Mag, dari 708 sampel bayam non-organic yang dikumpulkan oleh USDA pada tahun 2015 lalu, dihasilkan fakta bahwa 96,6 persen bayam setidaknya memiliki satu jenis pestisida. Sementara itu, 13,6 persen sampel bayam ditemukan setidaknya 10 jenis pestisida. Hal yang hampir sama ditemukan pada sampel selada dimana 81 persen sampel memiliki 1 jenis pestisida dan 1,1 persen memiliki setidaknya 10 jenis pestisida.

Menurut penelitian ini, 71 persen sampel bayam memiliki kandungan permethrin, sejenis pestisida yang dilarang oleh Uni Eropa dan dianggap sebagai karsinogen berskala ringan. USDA sendiri menyebutkan bahwa kandungan permethrin yang rendah pada makanan masih dianggap sebagai hal yang aman.

Yang menjadi masalah adalah, tidak semua sayuran yang kita dapatkan ini memiliki paparan pestisida yang rendah. Cukup banyak sampel bayam yang ternyata memiliki paparan pestisida dengan kadar yang dianggap sudah berbahaya bagi kesehatan.

Melihat adanya fakta ini, pakar kesehatan menyarankan kita untuk memilih bayam organik yang jauh lebih sehat dan aman bagi kesehatan. Tak harus membelinya di tempat bahan makanan organik, kita juga bisa menanamnya sendiri di pekarangan rumah mengingat bayam cukup mudah untuk ditanam.

Sobat Sehat suka makan bayam tidak? Jika iya, pastikan untuk selalu membersihkan bayam yang akan dikonsumsi dengan air yang mengalir sehingga kandungan pestisidanya hilang.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara memasang ekstensi di kiwi browser android

Kiwi Browser adalah browser web berbasis Chromium yang dirancang untuk Android dan terkenal karena fitur ekstensi Chrome yang dapat diinstal.  Berikut adalah cara memasang ekstensi di Kiwi Browser: 1.Unduh Kiwi Browser: Pastikan Anda sudah mengunduh dan menginstal Kiwi Browser dari Google Play Store. 2.Buka Browser: Buka Kiwi Browser di perangkat Android Anda. 3.Buka Menu Pengaturan: Pada tampilan utama browser, ketuk ikon titik tiga di kanan atas untuk membuka menu. Pilih "Ekstensi": Gulir ke bawah dan temukan opsi "Ekstensi" di dalam menu pengaturan. Ketuk pada opsi ini. 4.Aktifkan Mode Pengembang: Pastikan "Mode Pengembang" diaktifkan. Jika belum aktif, Anda perlu mengaktifkannya untuk dapat memasang ekstensi pihak ketiga. Pilih "Dapatkan Ekstensi": Setelah mengaktifkan mode pengembang, pilih opsi "Dapatkan Ekstensi." 5.Temukan Ekstensi yang Diinginkan: Anda akan diarahkan ke toko ekstensi Chrome. Cari ekstensi yang ingin Anda pasang...

Kenapa Garam Sering Tak Tercantum Pada Label Makanan?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . Credit: www.flickr.com / Joe Logon DokterSehat.Com – Apakah Anda sering memerhatikan informasi nilai gizi atau nutrition fact pada makanan kemasan? Agar dapat mengatur asupan gizi tubuh, kita dianjurkan untuk memerhatikan label kemasan makanan. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kandungan garam. Pernahkah Anda perhatikan bahwa kandungan garam pada kemasan tidak selalu ditampilkan dengan tulisan garam? Tidak semua produk makanan kemasan mencantumkan tulisan garam, umumnya untuk mengetahui kandungan garam pada produk kita akan melihat pada tulisan sodium. Kira-kira apa beda keduanya? Garam adalah istilah yang lazim kita gunakan sehari-hari untuk bahan dengan komponen pembuatan sodium klorida. Sodium adalah salah satu komponen pada garam, umumnya perusahaan makanan tetap menampilkan sodium pada label makanannya karena dimungkinkan hanya sodium yang digunakan pada produk tersebut. Satu gram sodium ...

Perbedaan NOFOLLOW DAN DOFOLLOW dalam backlink

  NoFollow vs. DoFollow: Pahami Perbedaan dan Dampaknya dalam SEO Search Engine Optimization (SEO) adalah suatu hal yang tidak bisa diabaikan dalam upaya meningkatkan visibilitas situs web. Dua istilah yang sering muncul dalam pembahasan SEO adalah "NoFollow" dan "DoFollow." Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya serta dampaknya terhadap performa SEO. 1. Apa itu NoFollow dan DoFollow? NoFollow: Tag rel="nofollow" digunakan pada tautan yang memberi tahu mesin pencari untuk mengabaikan atau tidak mengikuti tautan tersebut. Ini biasanya digunakan untuk menghindari memberikan nilai SEO kepada situs web yang ditautkan. Nofollow sering kali diterapkan pada tautan iklan, tautan sponsor, atau tautan dengan risiko konten yang tidak diinginkan. DoFollow: Sebaliknya, tautan yang tidak memiliki tag rel="nofollow" dianggap sebagai DoFollow secara default. Mesin pencari mengikuti tautan ini dan memberikan nilai SEO kepada situs yang di...