Langsung ke konten utama

Amankah Ikan Mentah Pada Makanan Khas Jepang?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-sushi

DokterSehat.Com– Apakah Anda penggemar sushi atau sashimi? Makanan khas Jepang kini cukup mudah diperoleh karena ketersediaannya yang sudah banyak di pasaran. Olahan makanan Jepang tentu saja disajikan seperti kebiasaan yang dikonsumsi oleh orang Jepang, namun kira-kira amankah jika kita mengonsumsi bahan makanan yang kerap disajikan mentah pada makanan Jepang?

Seperti yang kita ketahui bahwa konsumsi bahan makanan mentah, seperti telur atau ikan, berisiko menimbulkan keracunan makanan. Healthline menyebutkan bahwa adanya bakteri patogen, misalnya salmonela, yang masih aktif pada makanan mentah meningkatkan risiko penyakit pada organ hati.

Ikan menjadi bahan makanan yang umum disajikan pada makanan Jepang, misalnya sushi atau sashimi, umumnya ikan yang diolah adalah ikan segar pilihan.

Lalu apakah ikan mentah pada makanan Jepang berbahaya?

Pengolahan bahan makanan mentah untuk disajikan menjadi makanan khas Jepang telah melalui proses pembekuan suhu rendah yang mampu mematikan bakteri yang masih aktif.

Hal inilah yang membuat ikan mentah pada olahan makanan Jepang menjadi aman untuk dikonsumsi.

Umumnya orang dewasa dalam kondisi sehat dan imunitas yang baik tidak akan mengalami masalah dalam mengonsumsi makanan mentah pada masakan Jepang, selama proses pengolahan makanannya tepat.

Namun, meskipun telah diolah untuk mengurangi risiko adanya bakteri pada bahan makanan, konsumsi bahan mentah pada makanan Jepang tetap berisiko untuk beberapa kelompok yaitu:

  • Ibu hamil
  • Balita atau anak-anak, dan
  • Orang dalam kondisi sakit

Ketiga kondisi di atas merupakan kelompok yang berisiko tinggi mengalami alergi atau kontaminasi bakteri dari makanan mentah. Sajian ikan yang telah matang lebih dianjurkan untuk kelompok yang sedang berisiko tersebut.

Nah, jadi kini jika Anda tidak sedang berada pada kondisi yang berisiko tinggi, olahan mentah pada makanan Jepang boleh Anda konsumsi ya.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara memasang ekstensi di kiwi browser android

Kiwi Browser adalah browser web berbasis Chromium yang dirancang untuk Android dan terkenal karena fitur ekstensi Chrome yang dapat diinstal.  Berikut adalah cara memasang ekstensi di Kiwi Browser: 1.Unduh Kiwi Browser: Pastikan Anda sudah mengunduh dan menginstal Kiwi Browser dari Google Play Store. 2.Buka Browser: Buka Kiwi Browser di perangkat Android Anda. 3.Buka Menu Pengaturan: Pada tampilan utama browser, ketuk ikon titik tiga di kanan atas untuk membuka menu. Pilih "Ekstensi": Gulir ke bawah dan temukan opsi "Ekstensi" di dalam menu pengaturan. Ketuk pada opsi ini. 4.Aktifkan Mode Pengembang: Pastikan "Mode Pengembang" diaktifkan. Jika belum aktif, Anda perlu mengaktifkannya untuk dapat memasang ekstensi pihak ketiga. Pilih "Dapatkan Ekstensi": Setelah mengaktifkan mode pengembang, pilih opsi "Dapatkan Ekstensi." 5.Temukan Ekstensi yang Diinginkan: Anda akan diarahkan ke toko ekstensi Chrome. Cari ekstensi yang ingin Anda pasang...

Kenapa Garam Sering Tak Tercantum Pada Label Makanan?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . Credit: www.flickr.com / Joe Logon DokterSehat.Com – Apakah Anda sering memerhatikan informasi nilai gizi atau nutrition fact pada makanan kemasan? Agar dapat mengatur asupan gizi tubuh, kita dianjurkan untuk memerhatikan label kemasan makanan. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kandungan garam. Pernahkah Anda perhatikan bahwa kandungan garam pada kemasan tidak selalu ditampilkan dengan tulisan garam? Tidak semua produk makanan kemasan mencantumkan tulisan garam, umumnya untuk mengetahui kandungan garam pada produk kita akan melihat pada tulisan sodium. Kira-kira apa beda keduanya? Garam adalah istilah yang lazim kita gunakan sehari-hari untuk bahan dengan komponen pembuatan sodium klorida. Sodium adalah salah satu komponen pada garam, umumnya perusahaan makanan tetap menampilkan sodium pada label makanannya karena dimungkinkan hanya sodium yang digunakan pada produk tersebut. Satu gram sodium ...

Perbedaan NOFOLLOW DAN DOFOLLOW dalam backlink

  NoFollow vs. DoFollow: Pahami Perbedaan dan Dampaknya dalam SEO Search Engine Optimization (SEO) adalah suatu hal yang tidak bisa diabaikan dalam upaya meningkatkan visibilitas situs web. Dua istilah yang sering muncul dalam pembahasan SEO adalah "NoFollow" dan "DoFollow." Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya serta dampaknya terhadap performa SEO. 1. Apa itu NoFollow dan DoFollow? NoFollow: Tag rel="nofollow" digunakan pada tautan yang memberi tahu mesin pencari untuk mengabaikan atau tidak mengikuti tautan tersebut. Ini biasanya digunakan untuk menghindari memberikan nilai SEO kepada situs web yang ditautkan. Nofollow sering kali diterapkan pada tautan iklan, tautan sponsor, atau tautan dengan risiko konten yang tidak diinginkan. DoFollow: Sebaliknya, tautan yang tidak memiliki tag rel="nofollow" dianggap sebagai DoFollow secara default. Mesin pencari mengikuti tautan ini dan memberikan nilai SEO kepada situs yang di...