Langsung ke konten utama

4 Tips Memilih Makanan Cepat Saji Yang Sehat

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-burger-junk-food-kanker

DokterSehat.Com– Makanan cepat saji memang cenderung dinilai bisa merugikan kesehatan. Akan tetapi rasa gurih yang ada pada makanan cepat saji begitu menggoda untuk kita nikmati. Lalu bisakah kita mengonsumsinya namun dengan cara yang sehat?

Menurut Mayo Clinic makanan yang dijual di resotoran cepat saji umumnya disajikan dalam porsi yang besar, cenderung menggunakan metode memasak tinggi lemak dan tambahan bahan makanan yang semakin meningkatkan kalori saat kita konsumsi.

Untuk itu, kita perlu mengetahui bagaimana cara agar konsumsi makanan saji namun tetap sehat. Beberapa tips yang bisa kita lakukan agar makanan cepat saji yang kita pilih sehat adalah:

1. Pilih makanan saji sesuai dengan porsi

Jika dikonsumsi sebagai camilan, misalnya burger ukuran sedang dengan isi daging, maka kebutuhan tubuh rata-rata orang dewasa Indonesia sudah terpenuhi sebanyak 20%. Maka  jika mengonusumsi burger bukan untuk mengganti makan besar, maka konsumsi ½ atau ¾ porsi saja. Agar pemenuhan kebutuhan dari camilan tidak berlebihan.

2. Utamakan menggunakan metode masak yang rendah lemak

 

Pilih metode masak panggang atau bakar, misalnya daging panggang untuk ditambahkan pada kebab, agar asupan lemak dari makanan cepat saji tidak berlebihan.

3. Pilih makanan dan minuman pendamping yang rendah lemak dan gula

 

Sudah menjadi kebiasaan, kentang goreng dan minuman bersoda menjadi teman saat menyantap burger. Hal ini yang menyebabkan peningkatan asupan kalori yang berlebihan karena adanya asupan gula dan lemak. Untuk itu, ganti kentang goreng dengan kentang tumbuk yang rendah lemak dan pilih minuman yang rendah gula, misalnya air putih.

4. Buat sendiri makanan cepat saji

 

Dengan membuat makanan cepat saji sendiri, maka kita bisa menentukan porsi, metode masak, makanan dan minuman pendamping hingga penggunaan saus yang tepat. Sehingga asupan makanan cepat saji sesuai dengan kebutuhan gizi tubuh namun tetap terasa enak.

Nah, dengan empat tips tersebut, kita tetap bisa mengonsumsi makanan cepat saji namun tetap sehat, kan?



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara memasang ekstensi di kiwi browser android

Kiwi Browser adalah browser web berbasis Chromium yang dirancang untuk Android dan terkenal karena fitur ekstensi Chrome yang dapat diinstal.  Berikut adalah cara memasang ekstensi di Kiwi Browser: 1.Unduh Kiwi Browser: Pastikan Anda sudah mengunduh dan menginstal Kiwi Browser dari Google Play Store. 2.Buka Browser: Buka Kiwi Browser di perangkat Android Anda. 3.Buka Menu Pengaturan: Pada tampilan utama browser, ketuk ikon titik tiga di kanan atas untuk membuka menu. Pilih "Ekstensi": Gulir ke bawah dan temukan opsi "Ekstensi" di dalam menu pengaturan. Ketuk pada opsi ini. 4.Aktifkan Mode Pengembang: Pastikan "Mode Pengembang" diaktifkan. Jika belum aktif, Anda perlu mengaktifkannya untuk dapat memasang ekstensi pihak ketiga. Pilih "Dapatkan Ekstensi": Setelah mengaktifkan mode pengembang, pilih opsi "Dapatkan Ekstensi." 5.Temukan Ekstensi yang Diinginkan: Anda akan diarahkan ke toko ekstensi Chrome. Cari ekstensi yang ingin Anda pasang...

Kenapa Garam Sering Tak Tercantum Pada Label Makanan?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . Credit: www.flickr.com / Joe Logon DokterSehat.Com – Apakah Anda sering memerhatikan informasi nilai gizi atau nutrition fact pada makanan kemasan? Agar dapat mengatur asupan gizi tubuh, kita dianjurkan untuk memerhatikan label kemasan makanan. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kandungan garam. Pernahkah Anda perhatikan bahwa kandungan garam pada kemasan tidak selalu ditampilkan dengan tulisan garam? Tidak semua produk makanan kemasan mencantumkan tulisan garam, umumnya untuk mengetahui kandungan garam pada produk kita akan melihat pada tulisan sodium. Kira-kira apa beda keduanya? Garam adalah istilah yang lazim kita gunakan sehari-hari untuk bahan dengan komponen pembuatan sodium klorida. Sodium adalah salah satu komponen pada garam, umumnya perusahaan makanan tetap menampilkan sodium pada label makanannya karena dimungkinkan hanya sodium yang digunakan pada produk tersebut. Satu gram sodium ...

Perbedaan NOFOLLOW DAN DOFOLLOW dalam backlink

  NoFollow vs. DoFollow: Pahami Perbedaan dan Dampaknya dalam SEO Search Engine Optimization (SEO) adalah suatu hal yang tidak bisa diabaikan dalam upaya meningkatkan visibilitas situs web. Dua istilah yang sering muncul dalam pembahasan SEO adalah "NoFollow" dan "DoFollow." Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya serta dampaknya terhadap performa SEO. 1. Apa itu NoFollow dan DoFollow? NoFollow: Tag rel="nofollow" digunakan pada tautan yang memberi tahu mesin pencari untuk mengabaikan atau tidak mengikuti tautan tersebut. Ini biasanya digunakan untuk menghindari memberikan nilai SEO kepada situs web yang ditautkan. Nofollow sering kali diterapkan pada tautan iklan, tautan sponsor, atau tautan dengan risiko konten yang tidak diinginkan. DoFollow: Sebaliknya, tautan yang tidak memiliki tag rel="nofollow" dianggap sebagai DoFollow secara default. Mesin pencari mengikuti tautan ini dan memberikan nilai SEO kepada situs yang di...