Langsung ke konten utama

Kulit Buah yang Sedang Musim Ini Ternyata Bisa Menurunkan Kolesterol

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-teh-rempah

DokterSehat.Com– Sekelompok mahasiswa yang berasal dari Universitas PGRI Semarang yang sedang menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mendorong warga Desa Platar, Jepara, Jawa Tengah untuk menjadikan kulit rambutan, buah yang sedang musim belakangan ini, sebagai bahan teh yang ekonomis dan nikmat. Yang tidak disangka adalah, teh dari kulit rambutan ini ternyata memiliki manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Teh yang kemudian diberi nama teh kutan, singkatan dari kulit rambutan ini tinggal diseduh dengan air dan memiliki rasa yang mirip layaknya teh yang biasa kita konsumsi. Hanya saja, ada aroma khas rambutan dan sedikit sensasi pahit serta asam.

Selama ini, kulit rambutan kerap kali dianggap sebagai sampah yang tidak berguna. Padahal, saat musim rambutan seperti sekarang ini, sampah rambutan bisa menumpuk di berbagai tempat akibat dari banyaknya produksi buah rambutan di berbagai daerah. Tak hanya dijadikan sebagai teh, kulit rambutan ternyata juga bisa diolah menjadi bahan baku sirup. Sementara itu, biji rambutan yang dikenal keras ternyata juga bisa diolah menjadi emping.

Untuk membuat teh dari kulit rambutan, Sumini Mina Wati, koordinator Mahasiswa yang melakukan kegiatan KKN di Desa Platar, Jepara menyebutkan bahwa kita hanya perlu mengiris tipis kulit rambutan dan mencucinya hingga bersih. Setelahnya, kulit rambutan dijemur dua atau tiga hari hingga kering dan warnanya berubah menjadi cokelat tua. Kulit rambutan yang sudah kering inilah yang tinggal diseduh dengan air dan bisa menghasilkan teh yang nikmat dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Apakah Anda tertarik untuk membuatnya sendiri di rumah? Selagi masih ada banyak rambutan dimana-mana lho.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara memasang ekstensi di kiwi browser android

Kiwi Browser adalah browser web berbasis Chromium yang dirancang untuk Android dan terkenal karena fitur ekstensi Chrome yang dapat diinstal.  Berikut adalah cara memasang ekstensi di Kiwi Browser: 1.Unduh Kiwi Browser: Pastikan Anda sudah mengunduh dan menginstal Kiwi Browser dari Google Play Store. 2.Buka Browser: Buka Kiwi Browser di perangkat Android Anda. 3.Buka Menu Pengaturan: Pada tampilan utama browser, ketuk ikon titik tiga di kanan atas untuk membuka menu. Pilih "Ekstensi": Gulir ke bawah dan temukan opsi "Ekstensi" di dalam menu pengaturan. Ketuk pada opsi ini. 4.Aktifkan Mode Pengembang: Pastikan "Mode Pengembang" diaktifkan. Jika belum aktif, Anda perlu mengaktifkannya untuk dapat memasang ekstensi pihak ketiga. Pilih "Dapatkan Ekstensi": Setelah mengaktifkan mode pengembang, pilih opsi "Dapatkan Ekstensi." 5.Temukan Ekstensi yang Diinginkan: Anda akan diarahkan ke toko ekstensi Chrome. Cari ekstensi yang ingin Anda pasang...

Kenapa Garam Sering Tak Tercantum Pada Label Makanan?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . Credit: www.flickr.com / Joe Logon DokterSehat.Com – Apakah Anda sering memerhatikan informasi nilai gizi atau nutrition fact pada makanan kemasan? Agar dapat mengatur asupan gizi tubuh, kita dianjurkan untuk memerhatikan label kemasan makanan. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kandungan garam. Pernahkah Anda perhatikan bahwa kandungan garam pada kemasan tidak selalu ditampilkan dengan tulisan garam? Tidak semua produk makanan kemasan mencantumkan tulisan garam, umumnya untuk mengetahui kandungan garam pada produk kita akan melihat pada tulisan sodium. Kira-kira apa beda keduanya? Garam adalah istilah yang lazim kita gunakan sehari-hari untuk bahan dengan komponen pembuatan sodium klorida. Sodium adalah salah satu komponen pada garam, umumnya perusahaan makanan tetap menampilkan sodium pada label makanannya karena dimungkinkan hanya sodium yang digunakan pada produk tersebut. Satu gram sodium ...

Perbedaan NOFOLLOW DAN DOFOLLOW dalam backlink

  NoFollow vs. DoFollow: Pahami Perbedaan dan Dampaknya dalam SEO Search Engine Optimization (SEO) adalah suatu hal yang tidak bisa diabaikan dalam upaya meningkatkan visibilitas situs web. Dua istilah yang sering muncul dalam pembahasan SEO adalah "NoFollow" dan "DoFollow." Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya serta dampaknya terhadap performa SEO. 1. Apa itu NoFollow dan DoFollow? NoFollow: Tag rel="nofollow" digunakan pada tautan yang memberi tahu mesin pencari untuk mengabaikan atau tidak mengikuti tautan tersebut. Ini biasanya digunakan untuk menghindari memberikan nilai SEO kepada situs web yang ditautkan. Nofollow sering kali diterapkan pada tautan iklan, tautan sponsor, atau tautan dengan risiko konten yang tidak diinginkan. DoFollow: Sebaliknya, tautan yang tidak memiliki tag rel="nofollow" dianggap sebagai DoFollow secara default. Mesin pencari mengikuti tautan ini dan memberikan nilai SEO kepada situs yang di...